DIMANA ADA KEMAUAN DISITU ADA KESEMPATAN

Tulisan ini saya tulis sebagai jawaban pada tantangan ke-7 membuat blog pada E-Training Terstruktur 2015.


DIMANA ADA KEMAUAN DISITU ADA KESEMPATAN

Pernah ada orang yang bertanya kepada saya "Mengapa saya mau menjadi seorang guru?" , cukup sulit untuk menjawabnya. Jika dipikir-pikir saya memang tidak ada niat menjadi guru tetapi pada akhirnya saya menjadi seorang guru. Mungkin sebagian orang juga tidak bercita-cita menjadi seorang guru pada awalnya, ada yang mungkin menjadi guru karena mencoba-coba, ada juga yang menjadi guru karena tidak ada perkerjaan yang sesuai bidangnya dan sebab-sebab lainnya.

Setelah berpikir cukup lama, saya pun menjawab pertanyaan tersebut "Saya senang mengajar" .Lewat mengajar itu saya memperoleh banyak pengetahuan serta mengingat materi-materi pelajaran yang saya sudah pelajari maupun yang belum dipelajari. Kesenangan mengajar itu datang saat teman saya yang sama sama SMA menawarkan saya untuk menggantikan dirinya mengajar les privat pada anak didiknya karena ia mempunyai masalah dengan waktu, Saya awalnya ragu, tetapi saya mengambil kesempatan itu. Memang awalnya sulit, saya kesulitan dalam cara penyampaian materi maupun komunikasi karena belum terbiasa. Saya belajar dan belajar karena dimana ada kemauan disitu ada jalan.

Hari demi hari berlalu, minggu demi minggu berlalu saya semakin menikmati kegiatan mengajar les ini, yang awalnya sulit ternyata tidak .Seiring waktu tawaran kepada saya untuk mengajar les untuk siswa lain pun berdatangan. Sampai pada suatu saat tahu 2010, teman saya yang merupakan operator salah satu sekolah swasta di pontianak mengabarkan kepada saya bahwa ada penerimaan guru untuk bidang studi matematika sebagai guru pengganti.  Sama seperti sebelumnya, awalnya saya ragu, tetapi saya tetap mencobanya dengan mengirim surat lamaran dan menjalankan wawancara dengan kepala sekolah.. Saya diterima sebagai guru pengganti dengan statu guru percobaab. Menjadi guru di sekolah ternyata sangat jauh berbeda dengan guru les privat. Saya benar-benar kesulitan karena saya tidak mempunyai dasar ilmu pedagogik tentang pendidikan. Saya lulusan S-1 Sarjana Teknik yang hanya ilmu murni saja yang dipelajari.

Menghadapi siswa di sekolah yang muridnya sampai 40 tiap kelas sangat berbeda dengan menghadapi 1-3 siswa murid les privat sebelumnya. Lagi-lagi saya mengingat dimana ada kemauan disitu ada kesempatan. Setiap tahun, setiap bulan, setiap hari saya berusaha mengembangkan kompetensi guru khususnya kompetensi pedagogik yang saya sama sekali belum ada. Melalui masukan-masukan dari guru senior maupun waka dan kepsek saya belajar. Melalui bacaan-bacaan saya menambah pengetahuan. Melalui pengalaman-pengalaman yang dilalui saya berkembang.
Dimana ada kemauan disitu ada kesempatan.

Dan Lajanto , ETT 2015 Angkatan 1 no absen 21

Bagikan ini

Related Posts

Previous
Next Post »